Scalping adalah salah satu teknik trading yang bisa memberikan return tinggi dalam waktu yang relatif singkat. Meskipun demikian, teknik trading scalping ini juga menawarkan resiko yang cukup tinggi.
Salah satu kesulitan terbesar yang dialami para scalper adalah menentukan strategi trading sebelum mengambil posisi transaksi atau entry.
Indikator Trading Forex Terbaik untuk Scalping Akurasi Tinggi
Ada banyak strategi trading di pasar forex....
Ada yang gampang dipahami dan ada pula yang kompleks. Salah satu strategi trading yang sederhana adalah indikator Commodity Channel Index atau CCI.
Dengan indikator ini scalper bisa melakukan tiga langkah strategis yakni menentukan arah trend, menentukan momentum entry, dan menentukan level exit sesuai dengan management risiko.
Scalper biasanya menggunakan time frame 1 menit hingga 15 menit.
Untuk menentukan arah trend scalper bisa menggunakan indikator exponential moving average atau ema.
Misalnya Anda trading di pair NZD/USD menggunakan ema periode 200. Jika harga bergerak di atas garis kurva ema 200 maka asumsinya trend harga sedang bullish dan sebagai scalper Anda akan menunggu momentum buy, jika harga bergerak di bawah ema 200 maka Anda bisa menunggu peluang sell.
Mengingat aktivitas trading scalper pada time frame rendah, maka ketika ada arah trend harga trader harus segera menentukan momentum entry sebelum trend harga berubah.
Di sini indikator CCI bisa membantu menentukan momentum entry.
Indikator ini juga digunakan untuk mengetahui keadaan overbought atau jenuh beli dan oversold atau jenuh jual.
Indikator CCI juga bisa menunjukkan siklus pergerakan harga atau saat pergantian arah trend ketika terjadi divergensi antara arah pergerakan harga dan arah pergerakan indikator.
- Menggunakan ema perode 200, jika pergerakan harga uptrend maka Anda menunggu sampai terjadinya keadaan oversold untuk entry, yaitu ketika CCI berada di bawah level -100.
- Sebaliknya Anda bisa entry sell bila harga bergerak di bawah garis kurva indikator ema-200 dan indikator CCI menunjukkan keadaan overbought.
Mengingat time frame yang diincar para scalper relatif pendek, maka seorang scalper perlu konsentrasi yang baik untuk mengamati pergerakan harga dan kecepatan untuk mengambil posisi trading sehingga bisa meraih keuntungan di pasar forex yang bergerak cepat.
Scalping membutuhkan waktu yang leluasa sehingga tidak cukup waktu bagi para pekerja kantoran dengan segala kesibukannya untuk melakukan aktivitas trading gaya scalping.
Meskipun menawarkan hasil yang cepat, trader pemula tidak disarankan untuk memilih jenis strategi ini. Scalping di pasar forex sangat menegangkan dan pemula tidak bisa menangani pasar yang tiba-tiba bergerak dan berubah arah dengan sangat cepat itu.
Anda butuh jam terbang agar kerugian bisa diatur dan akun Anda tetap aman.
Dalam dunia trading, para trader harian atau intraday telah banyak menggunakan strategi ini. Trader profesional menyarankan para scalper untuk menggunakan chart yang berbeda.
Misalnya, chart dengan time frame yang lebih panjang seperti 30 menit untuk memperkirakan arah trend dan chart dengan time frame lebih pendek seperti 5 menit untuk membuka dan menutup posisi trading.
Selain CCI, untuk menunjang aktivitas trading, scalper juga bisa menggunakan beberapa indikator teknikal lainnya seperti indikator fibonacci dan juga trend line.
- Momentum trading untuk scalper antara lain pada saat dibukanya pasar Eropa, sekitar pukul 12:00 – 15:00 WIB dan pasar Amerika sekitar pukul 20:00 – 22:00 WIB.
emoga ulasan berjudul Indikator Trading Forex Terbaik untuk Scalping Akurasi Tinggi ini bisa dimengerti dengan baik sert6a bermanfaat buat kita semua para pecinta trading teknik scalping.